Langit
yang berada di atas kita memiliki tingkatan-tingkatan. Dalam sebuah keterangan
yang sahih diungkapkan bahwa langit ini memiliki tujuh lapisan. Hal ini
sebagaimana diungkapkan oleh Rasulullah kala melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj.
Dan dari ketujuh lapisan yang dimiliki, setiap lapisnya ternyata dijaga oleh
malaikat khusus.
Adapun
keterangan yang menyatakan tentang adanya malaikat yang bertugas di langit
pertama hingga ketujuh adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Sahabat Mu’adz bin
Jabal serta Jabir bin Abdullah. Pada malam Isra’ Mi’raj saat perjalanannya ke
langit, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menyaksikan di langit pertama
malaikat-malaikat yang sedang berdzikir sejak mulai mereka diciptakan oleh
Allah.
Sedangkan
pada langit kedua beliau menyaksikan para malaikat yang sedang rukuk. Malaikat
di langit lapisan kedua itu memang ditugaskan untuk senantiasa rukuk, sehingga
tidak heran kalau sejak mulai diciptakan, mereka tidak pernah mengangkat kepala
mereka.
Untuk
urutan langit ketiga, Rasulullah menyaksikan para malaikat yang sedang
bersujud. Sejak mulai diciptakan oleh Allah, mereka tidak pernah mengangkat
kepala mereka kecuali saat mendengar salam Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wassalam untuk membalasnya. Tapi itu dilakukan hanya sekali karena kemudian
mereka sujud kembali. Hal inilah yang kemudian juga menjadi gerakan shalat.
Oleh sebab itu, dalam tiap-tiap raka’at shalat diwajibkan sujud dua kali.
Di
langit keempat beliau menyaksikan para malaikat yang sedang bersyahadat. Allah
menciptakan malaikat-malaikat di lapisan ini hanya untuk bersaksi bahwasanya
Dia-lah Tuhan yang sebenarnya. Karena malaikat diciptakan dengan tanpa disertai
nafsu dan keinginan apapun, maka tugas ini senantiasa dilakukan dengan tanpa
ada protes, apalagi sampai dilanggar. Semuanya dilakukan dengan penuh taat
kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Dan
di langit kelima Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menyaksikan para
malaikat yang sedang bertasbih. Tugas untuk selalu mensucikan Allah ini
dilakukan sedari awal mereka diciptakan hingga dunia dan seisinya berakhir.
Di
lapisan berikutnya yakni lapisan keenam, Rasulullah dengan sangat jelas
menyaksikan ada sejumlah malaikat yang hanya dibebankan tugas oleh Allah untuk
senantiasa mengucapkan kalimat takbir serta tahlil. Karenanya, Maha Suci Allah.
Kemudian
beliau shalallahu ‘alaihi wassalam menyaksikan para malaikat yang sedang
mengucapkan salam sejak mereka diciptakan oleh Allah. Malaikat ini ditemui oleh
Rasulullah pada tingkatan langit ketujuh. Sungguh, dalam perjalanan itu
Rasulullah menyaksikan banyak keajaiban yang belum pernah disaksikan
sebelumnya. Karena menyaksikan itu semua, tergeraklah hati beliau untuk
memadukan semuanya dalam sebuah rangkaian ibadah yang akan terus dilakukan
umatnya kelak.
Dan
ternyata keinginan Rasululah mendapatkan ridha dari Allah. Mengetahui keinginan
rasul-Nya itu, kemudian Allah mengumpulkan seluruh ibadah para malaikat tujuh
langit tersebut sebagai penghargaan atas Rasulullah untuk menjadi ibadah
shalat. Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Siapa yang mengerjakan shalat lima waktu,
maka ia akan memperoleh pahala, seperti ibadahnya para malaikat tujuh langit.”
(Raudhatul Ulama)
Di
samping malaikat-malaikat yang telah dikemukakan dalam keterangan di atas, ada
juga malaikat yang diciptakan Allah untuk tugas khusus. Tugas istimewa yang
dimaksud adalah pendukung ‘Arasy. Keterangan yang memperkuat hal ini
sebagaimana dikisahkan Rasulullah dalam sebuah perjalanan Maha Agung, Isra’
Mi’raj.
Ketika
Rasulullah sampai di Sidratul Muntaha, beliau lalu diantar Jibril sampai di
suatu tempat dimana ada dinding emas. Kemudian Rasulullah diserahkan kepada
malaikat penjaga tempat tersebut. Dengan perjalanan yang amat cepat, sampailah
beliau di suatu tempat, dimana ada dinding yang terdiri dari mutiara. Lalu
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam diserahkan lagi kepada malaikat yang
bertugas disitu. Dan dari dinding demi dinding dengan diantar malaikat yang
silih berganti, akhirnya beliau tiba di ‘Arasy. Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wassalam bersabda, “Maka ketika melihat ‘Arasy, aku menemukannya lebih luas
dari segala sesuatu.”
Demikianlah
kisah menakjubkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam yang pernah
naik ke langit ketujuh, bahkan sampai ke 'Arasy. Disana beliau
menyaksikan berbagai hal yang mengagumkan. Semoga artikel ini dapat
memberikan gambaran tentang perjalanan Isra' Mi'raj.
Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung
Sumber : www.lampuislam.org/2015/10/kisah-nabi-muhammad-bertemu-malaikat.html
No comments :
Post a Comment